Tugas Dasar Jurnalistik
Nama : Dina Yulianti
NPM : 10080013119
Kelas : C
Nama : Dina Yulianti
NPM : 10080013119
Kelas : C
FAUZAL ASRAF
Fauzal
Asraf adalah putra dari Vera Merlin dan Ir.Mahmuzar Darma. Putra sulung dari 3
bersaudara. Lahir di Medan,06 september 1995. Fauzal asraf atau kerab kali di
panggil Asraf menduduki sekolah pertamanya di SD Pertiwi 01 Medan. Selama 6
tahun bersekolah dasar ia mempunyai cita cita sebagai seorang pembalap dan menjadi
seorang kontraktor kelak.
Pada
saat kelas 5 SD ia mulai aktif di bidang olahraga dan seni. Ia pernah menjuarai
lomba renang antar kabupaten hingga tersisih pada saat penyisihan semi final
antar kota se-Sumatera Utara. Lalu ia melanjutkan Sekolah Menengah Pertamanya
di SMP Chandra Kusuma yang juga bertempatan di Medan. Selama 3 tahun ia tetap
melatih kemampuannya di bidang olahraga khususnya di bidang renang dan basket.
Fauzal
Asraf atau (Asraf) mulai mengikuti event-event olahraga seperti O2N (Olimpiade
Olahraga National) di bidang basket terutama dan menjuarai perlombaan tersebut sehingga dia di
seleksi oleh tim basket Sumatera Utara (SUMUT), ia juga mengikuti perlombaan
OSN (Olimpiade Sains Nasional) akan tetapi pada perlombaan ini ia kurang mampu
melawan anak anak seumurnya di waktu itu.
Setelah
3 tahun bersinar bersama Sekolah Menengah Pertamanya ia melanjutkan sekolahnya
di SMA Unggulan Al-Azhar medan, ia pindah ke SMA ini disebabkan oleh masalah
pribadi yang mengharuskannya merelakan sekolah yang telah membuatnya bersinar
di bidang olah raga tersebut. 6 bulan bersekolah di SMA International Al-Azhar
Medan, iya mulai menunjukkan keahliannya bermain basket di sekolah. Ia diturut
sertakan di tim basket ASISCO (Al-Azhar International basket Club) dan tim L.A
Street Ball ( Universal Street Ball) yang di latih Oleh pelatih Merangkap
Dunker ALL-Star L.A Street Ball yaitu Muhammad Baraq yang biasa di panggil
Bang Baraq.
Setahun
berlatih dengan Bang Baraq mereka mulai
mencari event event basket di kota medan. Ia dan teman-teman mempunyai semangat
yang sangat kuat untuk memenangkan setiap event yang mereka ikuti dan berhasil
menjuarai beberapa pertandingan. Akan tetapi ternyata ia mempunyai bakat yang
tersimpan sejak dulu yaitu melaju
kencang di trek bersama mobil yaris silver yang di tungganginya. Selama
beberapa bulan sering melihat acara balapan di medan,dan berlatih selama 2
bulan.Ajaibnya ia berhasil menjuarai event event besar meskipun tidak mendapat
juara utama.
Setelah
ia mengalami kecelakaan pada tahun 2011 pada saat adu kencang dengan mobil
avanza pada event rokok Djarum Indonesia, ia mulai takut untuk menunggangi
mobil itu lagi. Saat itu iya mengalami “Fatal
Engine” (kerusakan pada mesin) yang
mengakibatkannya menabrak pembatas dan terguling di trek setelah menginjak rem dan
menarik hand-break pada saat bersamaan. Ia selamat dari kecelakaan tersebut
dengan tidak ada cidera sedikit pun. Meskipun mobil yang sudah membawanya juara
beberapa kali hancur menjadi rongsokan di tengah trek.
Ia
mulai melanjutkan hobinya tersebut setelah ia tamat Sekolah Menengah Atas .
Akan tetapi Tuhan berkehendak lain, ia mengalami kecelakaan parah keduanya.
Setelah berbulan bulan mengalami cidera dan seiring berjalannya waktu Asraf
memutuskan untuk mengurangi jam terbang balapnya untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih luas.
Pada
saat bersekolah di AL-Azhar Medan ia memang sudah punya rencana untuk berkuliah
di bandung, akan tetapi ia belum tau Universitas mana yang akan dia ambil.Setelah
berulang kali mengikuti tes di Perguruan Tinggi Negri Bandung dan tidak lulus,
maka dia mengambil jalan tengah untuk tetap berkuliah di kota kembang tersebut.
Ia
menginjakkan kakinya di sebuah Universitas Islam di Jawa Barat yaitu UNISBA
(Universitas Islam Bandung) dan mengambil Fakultas Tekhnik di jurusan Teknik
Industri. Alasan utama mengapa ia mengambil jurusan Tekhnik Industri karena
pada Teknik Industri ini di tuntut untuk menguasai semua pelajaran mengingat
cita-citanya dahulu yaitu ingin seperti orang tuanya menjadi kontraktor.
Alasan
mengapa ia ingin menjadi kontraktor karena pada saat SMA iya pernah melihat dan
turun langsung kelapangan bersama orang tuanya, iya pernah melihat susah
senangnya menjadi kontraktor. “saya ingin menjadi pemimpin bukan orang yang
dipimpin, walaupun kita harus dipimpin dulu baru memimpin” tuturnya ke orang tuanya
saat itu.
Hal
yang paling penting di hidupnya ialah membahagiakan orang tuanya kelak dan
membahagiakan perempuan yang mengisi hatinya. Menurutnya kontraktor bukan satu satunya pekerjaan yang dapat
menuntunnya menjadi seorang millioner, akan tetapi iya tetap kukuh pada cita
citanya yang ingin tetap menjadi seorang kontraktor sukses nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar